[Book Review] Little Bee by Chris Cleave

Tuesday, April 15, 2014


“Aku selalu bicara jujur dan kau tidak mendengarkan.” (hal. 171)
Judul: Little Bee
Penulis: Chris Cleave
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 398 hlm
ISBN: 979-780-524-7
Harga: Rp55.000,-
Blurb...
Kami tidak ingin memberi tahu Anda APA YANG TERJADI di dalam buku ini. Karena KISAHNYA BEGITU ISTIMEWA dan kami tidak ingin merusak kenikmatan Anda membaca. MESKI BEGITU, Anda perlu tahu sedikit untuk mau membeli¬nya, jadi inilah yang akan kami katakan: Ini adalah kisah dua orang perempuan. Kehidupan mereka bersilang jalan suatu hari, dan salah seorang dari me¬reka harus membuat pilihan yang mengerikan, jenis pilihan yang kami harap tidak akan pernah Anda hadapi. Dua tahun kemudian, mereka bertemu kembali–dan kisahnya dimulai dari sini…
Setelah Anda membacanya, Anda pasti ingin mem¬beri tahu teman Anda tentang kisah ini. Ketika Anda menceritakannya, tolong jangan beri tahu mereka apa yang terjadi. Keajaiban kisah ini terletak pada bagaimana ia terkuak. Pujian untuk Little Bee Diterbitkan di Inggris dengan judul The Other Hand “Ambisius dan tidak kenal takut.” The GuardianLuar biasa kuat dan indah.” The Daily Mail “Sebuah karya seni yang kuat… mengejutkan, menggairahkan, dan sangat mengaduk emosi… istimewa.” The Independent “Hangat, cerdas, dan ditulis dengan indah.” The Sunday Tribune

Thoughts...
Little Bee, yang sebelumnya diterbitkan di Inggris dengan judul The Other Hand ini bener-bener ‘buku baru’ yang aku baca. Entah apa yang menjadikannya beda, tapi ini lain dari buku-buku terjemahan yang sebelumnya pernah aku baca. Dapat buku ini dari giveaway nya Kak Nana di blognya, awalnya dari tumpukan buku yang ada ingin memilih This Lullaby, tapi aku tahu itu bakal diambil haknya sama Kak Maya, jadi daripada berebut dan aku bisa tepar baca buku setebal This Lullaby, maka pilih Little Bee saja *pssst, karena penerbitnya juga dari GagasMedia, xoxo*.

“Lakukan,” katanya. “Cepat potong. Berikan aku jarimu dan akan kuberikan gadis-gadis itu.”
Hening yang lama.
“Bagaimana jika tidak kulakukan?”
“Kalau begitu kau boleh pergi. Namun sebelumnya kau harus mendengar suara yang dibuat anak-anak ini saat sekarat. Kau pernah dengar seorang gadis mati perlahan-lahan?”
“Tidak.”
Bukunya syerem, ngeri dan mencekam... tapi plis jangan samakan dengan buku horor apalagi misteri, karena ini semacam... err apa ya.. semacam buku yang ‘benar-benar nyata’ yang menceritakan hal-hal yang mungkin kita sama sekali nggak pernah tahu dan nggak pernah memikirkannya. Cerita-cerita sedihnya bikin keblenger sendiri, ada rasa ketidak-adilan hidup dan keserakahan manusia dalam lingkup yang lebih luas, bangsa-bangsa di dunia.
Little Bee ini sebenarnya adalah nama dari tokoh kita, seorang gadis remaja imigran illegal asal Nigeria. Lil Bee *singkatnya*, mendekam di pusat tahanan imigrasi dekat kota London, Black Hill Imigration Removal Centre. Ia bisa bebas atas usaha bersama teman satu tahanannya, Yvette, dan dua gadis lainnya.
para-pria-datang-dan-mereka-
membakar-desa-kami-
mengikat-gadis-gadis-kami-
memperkosa-gadis-gadis-kami-
membawa-gadis-gadis-kami-
memukuli-suamiku-
memotong-dadaku-
aku-lari-
melewati-belantara-
menemukan-sebuah-kapal-
menyeberangi-lautan-
lalu-mereka-menempatkanku-di-sini.
Little Bee hanya punya satu tujuan yang ingin didatanginya di kota London. Andrew O’Rourke dan istrinya, Sarah, yang ia ingat mempunyai alamat di Kingston-upon-Thames, di wilayah Surrey. Pasangan yang dipertemukan oleh nasib dengan Little Bee dan kakaknya –Nkiruka– dua tahun yang lalu, di suatu pantai di Nigeria. Sesaat sebelum suatu hal yang mencengkram diri Little Bee untuk waktu yang lama.
Little Bee datang sesaat sebelum pemakaman seseorang yang ia tuju. Mereka mengira bahwa Little Bee sudah mati. Dalam situasi demikian, Little Bee diajak ke sebuah pemakaman orang tersebut.

Hidupku memasuki spiral menurun yang hebat, Trisha. Aku tak bisa membayangkan melalui hari tanpanya. (hal. 126)
Cerita ini diceritakan dari dua sudut pandang, Little Bee dan Sarah. Semua berpusat di ‘kejadian dua tahun yang lalu’. Jujur sih lebih suka dilihat dari sisi seorang Little Bee, lebih terasa aura horornya, sedihnya, dan rasa... syerem-nya *syerem pake Y*. Hal-hal yang terjadi di Nigeria yang diceritakan Little Bee, adalah banyak hal yang benar-benar nggak bisa diterima saking mengerikannya. Takut!
Bacanya agak lama semenjak Kak Nana kirim bukunya, dan mendarat di sore hari dianter sama Pak JNE, kangen juga udah semingguan nggak datang ke rumah. Agak susah menafsirkan bukunya karena, sekali lagi, ini buku terjemahan yang benar-benar beda dan baru aku baca. Apalagi, tipe anak SMA labil kayak gini biasanya kan sukanya sama cerita yang menye-menye, contohnya saat menawarkan kepada salah satu teman, ditolak duluan sebelum ditawarkan. Mungkin.., bakal terasa ngeh setelah baca secara keseluruhan dan kalau bisa sih sekali duduk, biar nyambung juga.
Tadinya mau kasih ★★ saja, tapi mengingat bukunya punya tema yang beda, jadi ingat pernah ingin bercita-cita menjadi Duta Besar, membela perdamaian dan menjaga persatuan dunia, atau setidaknya bisa menjadi salah satu bagian dari orang-orang yang mempunyai kedudukan di Perserikatan Bangsa-Bangsa, menjadi seperti Ban Ki Moon. Maka... ★★★ untuk buku ini, dan andai Chris Cleave bisa ngasih ending yang lebih greget, bukan nggak mungkin aku bisa kasih 4 atau 5 bintang. Dan ya.. semua tergantung kamu juga sih, mungkin saat itu mood aku sedang tidak bagus, jadi mempengaruhi ‘rasa’ membacanya juga, tapi ini recommended banget buat pembaca yang senang dengan kisah ‘dark’.
“Bila wajah kalian bengkak karena baru saja dipukuli dengan keras oleh hidup ini, tersenyumlah dan berpura-puralah menjadi orang gemuk.” -Pepatah Nigeria-
Cek juga edisi Little Bee lainnya di GoodReads, disini

No comments:

Post a Comment

Review di a, Greedy Bibliophile adalah pendapat suka-suka yang sifatnya subjektif dari si empunya blog. Aku berusaha jujur, karena barang siapa jujur sesungguhnya dia masih hidup.

Aku nggak pernah memaksa kamu untuk setuju dengan pendapatku sendiri. Jangan sebel, jangan kesel, kecuali kamu mau itu menjadi beban besar yang berat ditanggung.

Boleh komentar, boleh curhat, boleh baper, tapi jangan promosi jualan obat atau agen judi bola. Tulis dengan bahasa manusia yang sopan dan mudah dimengerti ya.

Terima kasih sudah berkunjung, semoga ada cerita yang bermanfaat, jangan lupa kuenya boleh dibawa. Asal tulisan aku jangan dicomot seenak udelmu.

tertanda,

yang punya cerita

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
a book blog by @asysyifaahs